Kiat-Kiat Menghindari Bencana
1. Yakin dan Husnuzhan (berbaik sangka) dengan Allah Azza wa Jalla. Jangan sampai mengatakan " saya akan mencoba (berobat) dengan firman Allah, tetapi hendaklah kita Yakin bahwa dalam Al-Qu'ran itu ada kesembuhan, dan merupakan obat yang paling penting dalam mencari kesembuhan.
2. Mengagungkan Allah ( Sang Pencipta ) dan Kembali kepada-Nya, selalu menggantungkan harapan, tobat dan do'a kepada-Nya. Dia sendirilah yang Maha Penyembuh. Dan perlu diingat bahwa meruqyah diri sendiri jika mampu ketika ada musibah lebih baik dari pada diruqyah oleh orang lain.
3. Allah akan menjaga hamba-Nya apabila dia melaksanakan segala perintah-Nya, seperti menjaga shalat lima waktu secara berjama'ah di masjid. Nabi - Shalallahu 'Alaihi Wasallam – bersabda :
من صلّى الصبح فهو في ذمة الله , فلا يطلبنكم الله من ذمته بشيء .
" Siapa saja yang shalat subuh maka dia berada dalam tanggungan (penjagaan) Allah, maka janganlah sampai Allah mengambil kembali penjagaan-Nya itu dari kamu". ( HR. Muslim )
Dan juga dengan menjauhi larangan-larangan-Nya, seperti tidak melihat yang diharamkan, menjauhkan mata dari melihat tayangan yang tidak senonoh yang lebih banyak memberi mudharat bagi keluarga dan menyebabkan kesengsaraan, menjauhkan diri dari nyanyian, tidak menghadiri pesta-pesta yang berisi kemunkaran, maka kamu pasti akan mendapatkan perlindungan Allah yang telah disampaikan oleh Nabimu - Shalallahu 'Alaihi Wasallam – dengan sabdanya :
" احفظ الله يحفظك "
" Jagalah Allah pasti Dia akan menjagamu". ( HR. Ahmad dan Tirmizi )
4. Memperbanyak Wirid dan Zikir yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah yang shahihah. Zikir kepada Allah dalam berbagai kesempatan seperti zikir setelah shalat, wirid harian dari Al-Qur'an, Zikir pagi dan petang, zikir ketika akan tidur dan ketika bangun.
5. Selalu mengerjakan amal shaleh yang akan memperkuat iman. Nabi - Shalallahu 'Alaihi Wasallam – pernah ditanya :
أي الأعمال أحب إلى الله ؟ قال : " أدومها وإن قل "
" Amalan apakah yang paling dicintai Allah ? Beliau menjawab : Amalan yang dikerjakan terus menerus (continiu) meskipun sedikit ” . ( HR. Bukhari ).
Diantara amalan-amalan tersebut adalah :
a. Selalu membaca dan menghafal Al-Qur'an sesuai dengan kemampuan, mentadabburi ayat-ayatnya, berdiam diri di mesjid dan selalu zikir kepada Allah dalam setiap kesempatan.
b. Senantiasa melakukan ibadah-ibadah sunnah seperti shalat sunat rawatib, Qiyamullail, shalat Dhuha dan juga witir.
c. Berbakti kepada kedua orang tua dan menjaga silaturrahmi meskipun sudah diputuskan oleh orang lain.
d. Melaksanakan puasa Sunnah, seperti puasa hari senin dan kamis, puasa Biidh ( puasa pada bulan purnama, yaitu tanggal 13,14,15 setiap bulan Hijriyah ), puasa sepuluh hari bulan Dzulhijjah, puasa 'Asyura dan puasa enam hari di bulan syawal.
e. Memanfaatkan waktu dengan pekerjaan-pekerjaan yang bermanfaat, seperti belajar ilmu-ilmu agama, amar ma'ruf nahi munkar dan sebagainya.
f. Memilih teman-teman yang shaleh yang dapat membantu kita melaksanakan kebaikan.
g. Berbuat baik kepada orang lain dan memberikan sedekah. Nabi - Shalallahu 'Alaihi Wasallam – bersabda :
( من نفّس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا نفّس الله عنه كربة من كرب يوم القيامة, ومن يسّر على معسر يسر الله عليه في الدنيا والآخرة, ومن ستر مسلما ستره الله في الدنيا والآخرة , والله في عون العبد ما كان العبد في عون أخيه... )
" Siapa saja yang (membantu) menghilangkan kesusahan dari seorang mukmin di dunia pasti Allah akan menghilangkan kesusahannya pada hari kiamat, dan siapa saja yang meringankan beban orang yang mendapat kesulitan maka pasti Allah akan meringankan baginya urusan dunia dan akhirat, dan siapa saja yang menutupi a'ib seorang muslim maka pasti Allah akan menutupi a'ibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu membantu hamba-Nya selama hamba tersebut membantu saudaranya ". (HR. Muslim)
عن أبي أمامة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : داووا مرضاكم بالصدقة .
" Dari Abu Umamah - Radiyallahu 'Anhu – dia berkata : Rasulullah - Shalallahu 'Alaihi wa Aalihi Wasallam – bersabda : Obatilah orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah" . ( Shahih Al-Jami' : 2358 ).
Jumat, 30 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar