Demam berdarah masih mengintai
Memasuki musim penghujan, ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali mengintai. Berikut pertanyaan yang sering muncul tentang penyakit ini:
Apa itu DBD?
Demam berdarah adalah penyakit infeksi virus. Di Indonesia, terdapat 2 jenis virus pemicu penyakit ini, yakni virus chikungunya dan virus dengue. Virus dengue adalah penyebab terpenting demam berdarah, sehingga penyakit ini dikenal sebagai demam berdarah dengue.
Apa penyebabnya?
Nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini menyerang sistem pembekuan darah. Ini bisa diketahui dari turunnya kadar trombosit dalam darah. Darah yang tidak bisa membeku akan mengakibatkan perdarahan.
Benarkah nyamuk Aedes aegypti satu-satunya penyebab?
Tidak! Nyamuk Aedes albopictus juga bisa menularkan DBD. Bedanya, nyamuk ini hidup di luar rumah/sekolah. Bisa saja, si kecil digigit ketika asyik bermain.
Kelompok usia berapa yang paling berisiko tinggi?
Usia 4-10 tahun. Daya tahan tubuh anak usia ini memang belum sekuat orang dewasa. Nyamuk Aedes aegypti, terutama betina dewasa, paling hobi menggigit pada pagi dan siang hari. (Nyamuk betina perlu darah untuk bertahan hidup dan berkembang biak). Padahal, balita masih perlu tidur atau anak sekolah sedang belajar di kelas pada jam-jam tersebut! Nyamuk penyebab DBD memang senang bersarang di tempat lembab, gelap, dan ‘berbau’ manusia.
Apa gejala awalnya?
Tidak khas sih, namun anak tiba-tiba saja demam (sekitar 38,5-40OC), nyeri perut, lesu, serta perdarahan kulit (bintik merah). Gejala lain: Sakit kepala, tubuh serasa ditusuk-tusuk, atau kejang. Gejala ini terjadi pada hari ke 1-3.
Adakah gejala lanjutan?
Ada, dan muncul pada hari ke 3-5. Catatan: Ini merupakan masa-masa paling genting, sebab anak kelihatannya sudah sembuh! Selain demam hilang, ia sudah mau makan/minum dan bermain. Bila demam hilang, namun anak tetap lesu, gelisah, enggan makan/minum dan nyeri perut, ini tanda awal syok. Syok agak berat bila kesadarannya menurun, sesak napas, tubuh dingin dan lembab, kuku dan bibir kebiruan, dan sebagainya. Syok sangat berbahaya, sebab organ tubuh bisa kekurangan oksigen. Akibatnya fatal, yakni menyebabkan kematian dalam waktu singkat!
Benarkah penderita akan sembuh dengan sendirinya?
Benar. Kondisi ini memang khas dari penyakit infeksi virus. Pada DBD, sakit pada hari ke 6 dan berikutnya adalah masa penyembuhan. Selain suhu tubuh si kecil normal, biasanya sudah tidak ada perdarahan baru.
Kapan anak harus segera dibawa ke RS?
Bila demam tinggi (di atas 39OC), tidak bisa makan/minum, nyeri perut hebat, muntah terus, perdarahan hebat, syok, dan sebagainya. Catatan: Beritahu petugas bahwa anak mungkin menderita DBD, sehingga bisa segera ditangani dengan tepat.
Apa yang bisa dilakukan dulu di rumah?
Pertama, berilah minum yang banyak, terutama air berelektrolit. Karena demam, penguapan akan lebih banyak dari biasanya. Kalau si kecil tidak minum apapun, bisa-bisa ia kekurangan cairan. Kedua, turunkan panasnya. Misalnya, dengan memberi obat penurun panas (sesuai petunjuk dokter) dan kompres hangat.
Ini fakta terkini
• Departemen Kesehatan (tanggal 13 Februari 2007): DBD menjangkiti 16.803 orang (267 orang di antaranya meninggal).
• Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan: Jumlah penderita yang besar terdapat di 7 propinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, Lampung, dan Banten.